Di sekolah ini siswa akan dibina untuk pengembangan bakatnya oleh guru-guru yang handal.
“Kita tidak ingin Norman atau Justin Biber ditemukan di youtube. Harusnya sekolah yang menemukan. Olehya itu kita akan bangun sekolah bagi anak yang punya bakat istimewa tersebut,” ujar Prof Dr Arismunandar MPd, Rektor UNM, di Makassar, Minggu (4/9).
Sekolah ini merupakan sekolah khusus disiapkan untuk anak yang memiliki bakat istimewa. Di sekolah ini akan dilengkapi dengan alat dan fasilitas yang dibutuhkan siswa untuk pengembangan bakatnya. “Kita siapkan alat dan desain sekolah sudah ada sekarang. Arsitekturnya adalah yang juga menjadi arsitek Manara Phinisi,” tambah Arismunandar.
Siswa yang sekolah di sini juga akan mendapatkan latihan intensif dan akan tinggal di asrama selama sekolah. Selama di asrama mereka akan dibimbing oleh guru-guru yang juga ahli di bidangnya.
UNM juga akan membangun sekolah masa depan yang akan menjadi salah satu solusi Ujian Akhir Nasional (UAN) yang masih menjadi bahan perdebatan saat ini. Sekolah ini akan didirikan di Desa Batara, Kecamaatan Labakang, Kabupaten Pangkep.
“Sekolah ini baru mau bangun tahun ini. Tanahnya sudah ada. Sekolah ini akan jadi sekolah model dengan sistem pembelajaran yang menggunakaan multi bahasa dan menggunakan sistem IT,” tambah Arismunandar.
Selain itu di sekolah ini juga nantinya akan menggunakan sistem Satuan Kredit Siswa (SKS) sehingga siswa yang pintar dan telah melulusi pelajarannya bisa memprogram mata pelajaran selanjutnya. Mereka tidak perlu lagi menunggu siswa lain yang belum lulus pelajaraan tersebut sehingga di sekolah ini benar-benar akan terlihat kualitas akademik siswa.
“Sekolah ini akan menjadi sekolah inovasi di Indonesia. Ini pertama di Indonesia. Saya khawatir anak-anak yang pintar itu nakal apabila kepintaran itu tidak didukung,” tambahnya.
Itu kerena menggunakaan sistem kelulusan sehingga dapat mempesingkat masa sekolah siswa hingga ke tingkat perguruan tinggi.
Arismunandar mengatakan siswa sekolah ini nantinya akan diasramakan, letak asraamanya berada satu lokasi dengan sekolah. Sehinggaa sekolah ini juga menerapkan sistem pesantren. Di asrama ini nantinya mereka dibimbing oleh guru. “Ide sekolah ini sudah diajukan ke Balitbang Kemendikanas,” tambahnya.
Arismunandar mengatakan, jika kedua sekolah ini sudah dibangun maka para orangtua tidak perlu lagi repot-repot menyekolahkan anaknya ke sekolah unggulan di Pulau Jawa karena di Sulsel juga sudah ada.
Sumber : Upeks Online
No comments:
Post a Comment